Selasa, 30 Oktober 2018

Konsep Pendiddikan Menurut Fazlur Rahman


Konsep Pendiddikan  Menurut
 Fazlur Rahman

Fazlur Rahman adalah seorang intelektual yang tinggi, ia banyak memberikan warisan yang bermanfaat bagi manusia dari zaman ke zaman. Ia juga meninggalkan sejarah kehidupan pribadinya yang dapat menjadi suatu dokumen penting bagi kita.
Istilah education[1] dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latin educere berarti memasukkan sesuatu atau memasukkan ilmu ke dalam kepala seseorang. Dari pengertian istilah ini ada tiga hal yang terlibat ; Yaitu ilmu, proses memasukkan dan kepala orang, kalaulah ilmu itu bisa masuk di kepala.
Dalam bahasa arab[2] ada beberapa istilah yang biasa dipergunakan dalam pengertian pendidikan, yaitu ta’lim dan tarbiyah Namun menurut beberapa ahli pendidikan, terdapat perbedaan antara kedua istilah itu. Ta’lim hanya berarti pengajaran, jadi lebih sempit dari pendidikan. Sedangkan kata tarbiyah yang lebih sering dipergunakan di negara-negara berbahasa Arab terlalu luas. Sebab kata tarbiyah juga digunakan untuk binatang, tumbuh-tumbuhan dengan pengertian memelihara atau membela atau menternak. Sementara pendidikan yang diambilm dari istilah education itu hanya untuk manusia saja.
Dalam kamus kontemporer Bahasa Indonesia [3] pendidikan diartikan sebagai proses pengubahcara berfikir atau tingkah laku dengan cara pengajaran, penyuluhan, dan latihan mendidik.
Dewasa ini pendidikan Islam sedang di hadapkan dengan tantangan yang jauh lebih berat dari masa permulaan penyebaran islam. Tantangan tersebut berupa timbulnya aspirasi dan idealisme[4] umat  manusia yang serba berdimensi nilai ganda dengan  tuntutan hidup yang multi  komplek pula ditambah lagi dengan beban psikologis[5] umat islam dalam menghadapi barat merupakan bekas saingan jika di jadikan musuh sepanjang sejarah . Kesulitan ini semakin menjadi akut karena faktor psikologis yang lain yang timbul sebagai komplek pihak yang kalah , berbeda dengan kedudakan umat islam klasik  pada waktu itu umat islam adalah pihak yang menang dan berkuas.
Hal tersebut telah menyuburkan tumbuhnya golongan -golongan penekan .Golongan-golongan ini dengan cepat meraih kekuasaan dari  orang -orang yang pikiranya lebih cenderung kepada agama akibatnya munculah suatu ketergantungan dan pertentangan antara golongan sekular[6] dengan golongan agama Pertentangan ini telah menampakan diri secara terang-terangan dibeberapa negara seperti Turki,Mesir,Pakistan dan Indonesia.
            Fenomena pada ahirnya mengakibatkan pendidikan islam tidak diarahkan kepada tujuan yang fositip Tujuan pendidikan islam cenderung berorientasi kepada kehidupan akhirat semata dan bersifat definitif[7]. Ketika memasuki abad ke-18 terjadilah desakan yang begitu hebat oleh penetrasi Barat terhadap dunia Islam, yang membuat umat Islam membuka mata dan menyadari betapa mundurnya umat Islam itu jika dihadapkan dengan kemajuan Barat. Untuk mengobati kemunduran umat Islam tersebut, maka pada abad ke-20 mulailah diadakan usaha-usaha pembaharuan dalam segala bidang kehidupan manusia termasuk dalam bidang pendidikan.
            Manurut Fazlur Rahman, meskipun telah dilakukan usaha-usaha pembaharuan Pendidikan Islam, namun dunia pendidikan Islam masih saja dihadapkan pada beberapa problema Tujuan pendidikan Islam yang ada sekarang ini tidaklah benar-benar diarahkan pada tujuan yang positif. Tujuan pendidikan Islam hanya diorientasikan kepada kehidupan akherat semata dan cenderung bersifat defensif, yaitu untuk menyelamatkan umat Islam dan pencemaran dan pengrusakan yang ditimbulkan oleh dampak gagasan Barat yang datang melalui berbagai disiplin ilmu, terutama gagasan-gagasan yang mengancam standar-standar moralitas tradisional[8] Islam.
            Pada dasarnya ada tiga pendekatan pembaharuan pendidikan yang dilakukan pada waktu itu, yaitu pengislaman pendidikan sekuler modern, menyederhanakan silabus-silabus tradisional dan menggabungkan cabang-cabang ilmu pengetahuan lama dengan cabang-cabang ilmu pengetahuan modern
Dua pertemuan sistem edukasi, pendidikan tradisional Islam di Pakistan dan pendidikan modern di Barat, telah menghantarkan Fazlur Rahman menjadi seorang pemikir dan intelektual Muslim modern yang cukup produktif. Hal ini disebabkan, karena pertemuan dua sistem pendidikan itu merupakan latar belakang edukatif yang kondusif  dalam menyokong ide-ide dan pemikiran Fazlur Rahman.
 Pendidikan Islam menurut Fazlur Rahman :

1.      Tujuan pendidikan
Tujuan adalah suasana ideal yang ingin diwujudkan. Pendidikan Islam bertujuan pada terbentuknya kepribadian muslim, kematangan dan integritas[9] pribadi. Menurut Fazlur Rahman, untuk melakuakan perbahan maka yang harus dilakukan adalah; Pertama, pendidikan islam harus di orientasiakan kepada kehidupan dunia dan akhirat sekaligus bersumber dari al-Qur’an. Fazlur Rahman mengatakan bahwa tujuan pendidikan dalam pandangan al-Qur’an adalah untuk mengembangkan kemampuan inti manusia dengan cara sedemikian rupa sehingga seluruh ilmu pengetahuan yang di perolehnya akan menyatu dengan kepribadian kreatifnya. Kedua, beban psikologis umat Islam dalam menghadapi barat harus segera dihilangkan. Untuk itu Fazlur Rahman mengajukan agar dilakukan kajian Isalam menyeluruh secara historis  dan sistematis mengenai perkembangan  disiplin-disiplin ilmu Islam, seperti teologi, hukum, etika, hadis, ilmu sosial dan cabang keilmuan lainnya. Sebab, hal inilah yang memberi kontinuitas kepada wujud intelektualitas dan spiritual masyarakat
.
2.      Sistem pendidikan
Sistem pendidikan Islam yang dikotomis[10], yakni memisahkan antara ilmu-ilmu agama dengan umum sangat tidak menguntungkan, bahkan berakibat pada kemunduran Islam. Maka, menurut Fazlur Rahman, solusi untuk keluar dari kemelut sistem pendidikan Islam yang dikotomi adalah menghilangkan dikotomi pendidikan Islam dengan cara mengintergrasikan antara ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu secara organis[11] dan menyeluruh, sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan itu terintegrasi dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Dengan demikian, dalam kurikulum maupun silabus pendidikan Islam harus tercangkup baik ilmu-ilmu umum seperti ilmu sosial, ilmu alam, sejarah dan lainnya yang di dalamnya terdapat ilmu agama.
Daftar Pustaka
Rahman,Fazrul  Islam, Pustaka, Bandung, Cet,III 1997
Rahman,Fazrul, Islam dan Modernitas, Pustaka, Bandung,1985
Ramadhan,Syahrul,Kamus Ilmiah Populer,Khazanah Media Ilmu,Surabaya,2010








[1]  Langgulung, 1992 : 4
[2]  Langgulung, 1992 : 4-5
[3]  Peter dan Penny, 1991 : 353
[4]  Aliran dalm Filsafat yang  menganggap Fikiran adalah satu-satunya yang bisa di camkan dan di pahami
[5]  Berkenaan dengan kejiwaan (kbbi)
[6]  Bersifat duniwai atau kebendaan
[7]  Sudah Pasti ( Bikan untuk sememntara)
[8]  Sikap dan Fikiran yang selalu berpegang  teguh pada norma dan adat kebiasaan yang  ada secara turun-   temurun.
[9]  Sikap dan keadaan yang menunjukan kesatuan yang utuh sehingga mempunyai potensi.
[10]  Pembagian dua kelompok yang saling bertentangan.
[11]  Berkenaan dengan Organ.

0 komentar:

Posting Komentar